[Review Film] Layla Majnun : Kisah Cinta Terhalang Janji Perjodohan


Film indonesia Layla Majnun


Judul film : Layla Majnun

Tayang perdana : 2021

Durasi film : 1 jam 59 menit

Pemeran : Acha Septriasa, Reza Rahadian, Baim Wong, Dian Nitami

Genre : film romance

Rating : 9/10 ⭐

Nonton film Indonesia Layla Majnun di aplikasi Netflix 


❤️❤️❤️


Sinopsis film : 


Saat berada di Azerbaijan, Layla si dosen Indonesia jatuh hati kepada Samir, salah satu penggemar karyanya. Namun, asmara keduanya terhalang karena Layla dijodohkan. 


❤️❤️❤️


Review film :


Ayah Layla meninggal saat melaut. Lelaki itu terbujur kaku di tepi pantai. Ombak yang menepi membawa pesan bahwa lelaki itu telah tiada. Meninggalkan hutang yang banyak dan kenangan yang sangat mendalam bagi istri dan anak perempuannya, Layla. 

Layla tumbuh dalam dekapan ibu yang sangat menjunjung tinggi keteguhan hati. Ia diajarkan untuk tetap bertahan meski dalam kondisi ekonomi yang sulit. 

Layla juga diajarkan tentang kesenian wayang dan cerita dongeng Layla Majnun yang dikisahkan ayahnya. Baginya, ayahnya adalah pembuka jalan dirinya untuk jatuh cinta dengan budaya dan sastra. 

Namun, sejak ayahnya meninggal, Layla tak berani untuk mengkhayal lagi. Baginya, kehidupan sangat keras hingga membenamkannya dalam luka yang ditorehkan oleh pakdhenya. 

Saat ayahnya meninggal, wayang peninggalan ayahnya dijual oleh Ahmadi, pakdhenya untuk menutupi hutang ayahnya. Layla tak henti bertanya mengapa pakdhenya begitu tega padanya. 

Sayangnya, kehidupan tak selalu berpihak pada mereka. Ahmadi telah menjodohkan Layla pada Ibnu, anak konglomerat yang sedang mencalonkan diri sebagai bupati. 

Layla pun menerima pinangan karena keluarga Ibnu telah berjasa membantu melunasi hutang ayahnya dan membayar biaya sekolahnya. 

Pernikahan itu ibarat balas budi, tak ada rasa cinta di hati Layla. Baginya, Ibnu hanyalah seorang teman masa kecil. 

Suatu hari, Layla mendapat kabar bahwa ia diundang menjadi dosen tamu di Azerbaijan selama 2 minggu. 

Sebelum menerima pinangan Ibnu, Layla berjanji akan menerima tawaran Ibnu jika ia masih diperbolehkan mengajar, juga boleh pergi ke Azerbaijan. 

Di luar dugaan, Layla bertemu dengan Samir, koki di Wisma Kedutaan RI yang juga mahasiswanya di kampus. Ilham, sahabatnya bilang bahwa Samir jatuh cinta dengan karya Layla, novel yang memberikan penyembuhan bagi luka hati. 

Samir memiliki keinginan agar Layla bisa bercerita di depan banyak orang tentang isi bukunya. 

Samir mau karya Layla dikenal dan diterima oleh banyak orang Azerbaijan, menjadi novel populer yang dicintai. 

Tak disangka, Samirlah yang telah membantu Layla untuk mendapatkan undangan sebagai dosen tamu. Samir yang berjibaku meyakinkan Kedubes dan kampus agar mau mengundang Layla. Karena karya Layla sangat bagus dan menyentuh hatinya. 

Kisah Cinta Samir dan Layla Terhalang Janji Perjodohan


Beberapa hari bertemu, Samir menunjukkan rasa sukanya pada Layla. Ternyata sang lelaki Azerbaijan telah jatuh hati pada gadis Semarang itu. 

Sejak Samir kuliah di Semarang dan membaca novel Layla, ia telah jatuh cinta pada penulis novel itu. Bahkan pernah berjanji akan membawa Layla sebagai dosen tamu di kampus Azerbaijan. 

Rasa cinta Samir serupa kegilaan karena ia harus menerjang halangan dari keluarga Layla, terutama pakdhenya yang telah berupaya melancarkan perjodohan itu. 

Akankah Layla akhirnya sadar, siapa yang ia cinta sesungguhnya? Ataukah Layla akan menyerah seperti kisah dongeng Layla Majnun yang termahsyur itu?

"Aku melewati dinding itu dan mencium temboknya. Bukan rumah itu yang mengambil hatiku. Tapi dia yang berdiam di dalamnya. Mereka bilang, apa kamu mencintai Layla? Jawabku, tidak. Kenapa? Cinta adalah tali penghubung. Layla adalah aku. Aku adalah Layla. Tidak perlu ada tali penghubung di antara kami berdua. Bukalah jendela itu kalau kamu ingin merasakan Qais mencintai Layla. Bukalah jendela itu. Itu sama halnya dengan kau membuka hatimu. Bukalah. Bukalah, Layla... "


"Tolong bukalah. Layla... Bukalah."


❤️❤️❤️

Menurut saya : 


Kisah Layla Majnun berkisah tentang apa?


Layla Majnun mengisahkan Layla (Acha Septriasa), wanita religius yang mandiri dan berpendidikan tinggi jatuh cinta kepada Samir (Reza Rahadian), pria asal Azerbaijan yang pintar dan romantis. Tetapi, Layla terjebak dalam sebuah perjodohan dengan seorang pria bernama Ibnu (Baim Wong).


Kisah cinta Layla dan Samir dalam film Layla Majnun ini diadaptasi dari kisah dongeng Layla Majnun karya Nizami Ganjavi, penulis Persia yang tinggal di Azerbaijan.

Sebenarnya, kisah dongeng Layla Majnun ini sudah banyak diceritakan sejak zaman dahulu. Nizami Ganjavi hanya menuliskannya kembali menjadi cerita yang lebih detail. Majnun artinya adalah kegilaan yang sangat mendalam.

Dalam novelnya terdapat banyak syair yang diucapkan Qais dan Layla. Keduanya jatuh cinta, namun perbedaan strata sosial membuat mereka tak bisa bersatu  dan saling memendam rindu hingga menjadi gila karenanya.


Kisah dongeng layla majnun
Katanya kalo makan caviar saat jatuh cinta rasanya jadi enak banget. Haha



Dongeng Layla Majnun Menjadi Pemantik Kisah Pasangan yang Dimabuk Cinta



Dalam film Layla Majnun, kisah dongeng Layla menjadi semacam pemantik kisah cinta Samir dan Layla. 


Samir senang memuji Layla, bahkan memberikan berbagai cara untuk menarik hati Layla. Ia tak tahu bahwa Layla sudah bertunangan dan akan menikah. 

Bagi Samir, Layla adalah cinta sejatinya karena di Semarang ia telah mendapatkan penyembuhan karena luka hatinya yang sangat dalam. 

Dulu, ia kehilangan ayah dan kedua kakaknya karena peristiwa tragis yang terjadi di Azerbaijan saat transisi kemerdekaan. 

Saat kuliah di Semarang, Samir menonton pertunjukan wayang, Samir merasakan ketenangan jiwa yang sangat dalam. Seolah kesedihannya dan luka batinnya diambil dari dalam hatinya.

Samir berkenalan dengan Layla melalui karyanya. Novel Layla menghipnotisnya dan membuatnya jatuh cinta, bahkan sebelum ia mengutarakan isi hatinya. 

Samir bahkan terang-terangan bilang bahwa ia mencintai gadis Indonesia itu. Meskipun Layla mungkin akan sulit menerima perasaannya. Namun, Samir tulus melakukan apapun demi Layla. Baginya, Layla adalah segalanya. 

Namun, bagaimana dengan Layla yang sudah dijodohkan? 

Layla menjawab dalam sebuah tulisan bahwa ia mencintai Samir, namun tak bisa berlanjut. Ia harap Samir tak akan melupakan dirinya. 


"Malam itu aku telah membuka jendelaku. Tak bisa kututup lagi. Jangan lupakan aku, Samir. Karena aku tak mungkin melupakanmu."


Kisah Samir dan Layla meskipun berakhir happy ending, namun masih menyisakan  tanda tanya. Apalagi timeline yang terjadi selama Layla dan Samir bertemu terbilang singkat. Jatuh cinta hanya dalam waktu 2 minggu. Itu pun masih dipercepat saat kedatangan Ibnu yang meminta Layla segera pulang ke Indonesia. 


Film Layla Majnun tayang di Netflix



Latar Setting Wisma Kedubes RI, Kampus Universitas, dan Tempat Wisata di Azerbaijan


Latar setting kampus, wisma Kedubes dan tempat wisata di Azerbaijan dalam film ini sangat memikat. Lanskap kota Baku juga digambarkan dengan detail dan menawan seolah memanggil penonton untuk datang ke kota itu.


Yaa Allah, semoga... Kalau saya ada rezeki, insya Allah pengin deh saya main ke Azerbaijan. Pasti seru banget napak tilas tempat shooting film Layla Majnun. Hehe ❤️


Karakter Ibu Layla yang Tangguh dan Penyayang


Karakter Layla tumbuh dari didikan ibunya yang sangat peyayang dan tangguh. Terlihat dari bagaimana ibu Layla meyakinkan putrinya bahwa ia boleh pergi meninggalkan ibunya demi meraih cinta yang ia inginkan. 


Karakter Ibnu terbilang sangat kekeuh dan keras kepala. Ia juga culas dan manipulatif. Toxic bangetlah kalau sama Ibnu ini. 


Samir Lelaki Romantis dan Pintar dari Azerbaijan


Ibnu berbeda dengan Samir yang penyayang dan romantis. Hampir tak ada kata-kata Samir yang membuat hati Layla terluka. 


Samir sangat tenang menunjukkan ketertarikannya ada Layla, termasuk juga cara ia mengambil hati. πŸ˜„


Misalnya : saat ngajak makan di restoran kebab yang ternyata menyuguhkan daging kambing, saat mengajak ke museum untuk melihat sejarah sastra, dan saat menunjukkan jalan keluar dari tempat wisata yang bikin kesasar. Bahkan saat meminta temannya untuk mengambil gambarnya bersama Layla. Bener-bener bikin salah tingkah sih. Hehe


Samir ini terbilang lelaki yang baik hati dan sangat pelindung. Selain itu juga jago masak, jadi tour guide dan pintar mengemudi. Samir juga punya kecenderungan untuk mendekati perempuan yang ia cintai tanpa basa basi. 


Karakter Layla yang Shalihah, Cerdas dan Berprinsip


Karakter Layla sangat tangguh dan cerdas. Selain itu, ia juga patuh pada orang tuanya. Ia tahu bahwa kedatangannya di Azerbaijan untuk mengajar, bukan untuk jalan-jalan. Salut deh dengan prinsipnya. 


Yang bikin saya suka dengan film ini, selain latar syuting Azerbaijan yang sangat memanjakan mata, juga kisah cinta Samir dan Layla yang sangat manis. Waaah... Kalau ada laki-laki Azerbaijan kayak dia pasti dah bikin klepek-klepek deh. Haha πŸ˜‚


Selain itu, senang rasanya bisa lihat penampilan Reza Rahadian sebagai lelaki Azerbaijan. Dia sangat bagus memerankan lelaki asing yang sedang belajar bahasa Indonesia. Kelihatan dari pemilihan kata yang digunakan dan dialeknya yang agak patah-patah. 


Overall, saya suka endingnya. Beneran nggak ketebak sih. Hehe. 20 menit terakhir beneran bikin saya deg-degan, khawatir sad ending seperti dongeng aslinya. Untungnya dikasih happy ending. Huwaaa, rasanya ikutan legaaa! 😍


Kalau kamu gimana? Suka dengan kisah dalam film Layla Majnun ini? Share dong komentarmu. 😍


Selamat menonton film Layla Majnun di aplikasi Netflix ya! ❤️😍


Rating film : 9/10 ⭐


❤️❤️❤️

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Pachinko : Drama Korea Terbaru yang Diperankan Lee Min-ho

Sinopsis Drama Korea The Red Sleeve (17 Episode)